Di antara deretan bintang K-Pop yang mendunia, nama Lalisa Manobal, atau yang lebih dikenal sebagai Lisa BLACKPINK, menempati posisi istimewa. Bukan hanya karena pesonanya yang memikat, tetapi juga karena perjalanannya yang penuh kerja keras dari seorang gadis kecil di Thailand hingga menjadi ikon global di industri hiburan, fashion, dan musik. Kisah Lisa adalah bukti nyata bahwa bakat, disiplin, dan keberanian dapat menembus batas budaya serta bahasa.
http://www.mivadiva.com
Lisa lahir pada 27 Maret 1997 di Buriram, sebuah kota kecil di Thailand bagian timur laut. Nama lahirnya adalah Pranpriya Manobal, sebelum kemudian diubah menjadi Lalisa Manobal atas saran seorang peramal. Kata “Lalisa” berarti orang yang dilindungi, dan nama baru itu diyakini membawa keberuntungan. Sejak kecil, Lisa sudah menunjukkan ketertarikan pada seni, khususnya tari.
Ia tumbuh di lingkungan keluarga yang penuh dukungan. Ibunya menikah dengan seorang pria asal Swiss, Marco Brueschweiler, seorang chef internasional yang memperluas wawasan Lisa terhadap budaya dunia. Dengan dukungan keluarga, Lisa mengejar minatnya di bidang tari dan bergabung dengan sebuah tim dance bernama We Zaa Cool, yang juga melibatkan Bambam (calon anggota GOT7). Tim ini sering mengikuti kompetisi tari di Thailand, dan Lisa beberapa kali meraih juara, menegaskan bakat luar biasanya sejak usia muda.
Perjalanan menuju panggung K-Pop dimulai pada tahun 2010, ketika YG Entertainment mengadakan audisi global di Thailand. Dari ratusan peserta, Lisa menjadi satu-satunya yang lolos, menjadikannya trainee non-Korea pertama di YG. Pada usia 14 tahun, ia pindah ke Seoul, Korea Selatan, dengan tekad kuat meski harus meninggalkan keluarga dan tanah kelahirannya.
Selama lima tahun masa trainee, Lisa menghadapi tantangan berat. Ia harus menguasai bahasa Korea, beradaptasi dengan budaya baru, serta bersaing dengan trainee lain yang sama-sama berbakat. Namun, kerja kerasnya membuahkan hasil. Lisa dikenal di antara staf YG sebagai sosok yang cepat belajar, disiplin, dan selalu menunjukkan energi positif. Keahliannya dalam menari menjadi ciri khas, hingga ia sering dipuji sebagai trainee paling menonjol dalam dance performance.
Tahun 2016 menjadi titik balik besar. Pada tanggal 8 Agustus 2016, Lisa debut bersama Jisoo, Jennie, dan Rosé dalam grup BLACKPINK. Single perdana mereka, Square One, dengan lagu Boombayah dan Whistle, langsung menguasai chart musik Korea dan global. Lisa menempati posisi main dancer, lead rapper, sub-vocalist, sekaligus maknae (anggota termuda).
Sejak awal, Lisa menarik perhatian karena karismanya di atas panggung. Gaya menarinya yang tegas namun fleksibel, rap dengan aksen unik, serta visual eksotis menjadikannya sorotan. BLACKPINK pun berkembang menjadi salah satu girl group terbesar di dunia, dan Lisa menjadi salah satu alasan mengapa grup ini begitu populer lintas negara.
Meski sudah sukses bersama BLACKPINK, Lisa melangkah lebih jauh dengan debut solonya. Pada 10 September 2021, ia merilis single album LALISA. Judul track “LALISA” menampilkan identitasnya, termasuk elemen budaya Thailand dalam kostum dan koreografi. Video musiknya mencetak rekor 73,6 juta penonton dalam 24 jam pertama, menjadikannya MV solois K-Pop dengan views terbanyak dalam sehari.
Lagu lain di album itu, MONEY, bahkan menjadi fenomena global. Melalui platform TikTok, MONEY viral dengan jutaan video challenge, serta merajai tangga lagu di Spotify dan iTunes. Lagu tersebut menjadi salah satu trek K-Pop dengan jumlah stream terbanyak sepanjang masa. Dengan dua lagu saja, Lisa menegaskan dirinya bukan sekadar anggota grup, melainkan juga solois bertaraf internasional.
Selain musik, Lisa juga bersinar di dunia fashion. Dengan gaya unik dan aura panggung yang kuat, ia menjadi magnet bagi merek-merek mewah dunia. Beberapa di antaranya adalah : Celine: Lisa menjadi global ambassador, sering tampil di acara fashion show eksklusif.
Bulgari: Perhiasan dan jam tangan mewah brand ini banyak dipromosikan Lisa di berbagai kampanye global.
MAC Cosmetics: Lisa menjadi wajah internasional brand make-up ini, memperluas pengaruhnya di industri kecantikan.
Setiap penampilan Lisa di Paris Fashion Week atau kampanye brand internasional selalu mencuri perhatian media, bahkan menjadi trending global. Hal ini membuktikan pengaruhnya tidak hanya di musik, tetapi juga di ranah lifestyle dan fashion dunia.
Pengaruh Lisa diakui dalam berbagai penghargaan dan rekor. Ia masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2019, serta beberapa kali mencatat Guinness World Records terkait pencapaian musik. Di media sosial, Lisa menjadi idol K-Pop dengan followers Instagram terbanyak, menembus lebih dari 100 juta pada tahun 2025.
Selain itu, Lisa juga menjadi mentor dance di acara survival Tiongkok Youth With You 2 & 3. Sikapnya yang profesional, disiplin, namun penuh perhatian membuatnya dihormati oleh peserta sekaligus penonton.
Lisa kini bukan hanya idola K-Pop, tetapi juga ikon pan-Asia. Popularitasnya menjangkau Thailand, Korea, Jepang, Tiongkok, hingga Eropa dan Amerika. Bagi banyak anak muda, kisah Lisa adalah inspirasi: seorang gadis non-Korea bisa menembus industri yang sangat kompetitif, bahkan menjadi salah satu figur paling berpengaruh.
Lebih dari itu, Lisa membuka jalan bagi banyak trainee non-Korea untuk bermimpi. Ia membuktikan bahwa bakat tidak mengenal batas negara. Fans bahkan menjulukinya “Asia’s Pop Queen” karena pengaruh dan popularitasnya yang luar biasa.
baca juga : Uji Materi UU Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi
baca juga : Drone light show Koreografi Visual digital
baca juga : Ruang Indonesia Festival (RI Fest) 2025
Dari Buriram yang sederhana hingga panggung global, perjalanan Lisa BLACKPINK adalah kisah luar biasa tentang kerja keras, ketekunan, dan keberanian mengejar mimpi. Ia bukan hanya bintang K-Pop, tetapi juga ikon budaya yang memengaruhi musik, fashion, dan gaya hidup dunia. Dengan pencapaian yang terus berkembang, Lisa telah menorehkan sejarah dan tampaknya, ini baru permulaan dari kisah panjangnya di industri hiburan internasional.
