Bagi masyarakat Indonesia yang tumbuh di era 2000-an, nama Tina Toon begitu familiar. Sosok penyanyi cilik dengan gaya rambut bob, wajah bulat, serta goyangan leher khas ini melejit lewat lagu “Bolo-Bolo”. Ia bukan sekadar penyanyi, melainkan fenomena budaya populer anak-anak Indonesia pada masanya.
Baca juga : tol cipularang kembali menelan korban
Baca juga : makna kehidupan sederhana dalam rumah tangga
Baca juga : karier wakil bupati hengky kurniawan
Baca juga : Teknologi keberlanjutan inovasi ayam petelur
Baca juga : Bukit raya gunung misteri kalimatan
Baca juga : Manfaat memakan brokoli bagi jantung
Namun, perjalanan Tina tidak berhenti di panggung musik anak-anak. Seiring bertambah usia, ia menghadapi dilema yang lazim dialami artis cilik: bagaimana melepaskan diri dari label masa kecil dan membangun identitas baru? Transformasi tubuh, gaya musik, hingga pilihan hidup akhirnya membawanya ke jalur yang sama sekali berbeda: dunia politik. Kini, Tina Toon bukan hanya mantan penyanyi cilik populer, tetapi juga seorang anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan.
Perjalanan panjangnya memperlihatkan bagaimana seorang artis dapat bertahan, beradaptasi, bahkan mengubah jalannya tanpa kehilangan relevansi di tengah perubahan zaman
Kehidupan Awal dan Latar Belakang Keluarga
Tina Toon lahir dengan nama Agustina Hermanto pada 20 Agustus 1993 di Jakarta. Ia berasal dari keluarga keturunan Tionghoa-Indonesia. Sejak kecil, Tina sudah menunjukkan bakat seni. Orang tuanya mendukung penuh minatnya pada dunia tarik suara.
Bakat tersebut terlihat sejak ia berusia 5 tahun. Tina kecil suka bernyanyi di rumah, menirukan lagu-lagu populer, dan memiliki suara yang khas. Selain itu, ia memiliki keberanian tampil di depan umum, sesuatu yang jarang dimiliki anak seusianya.
Dengan dukungan keluarga, Tina mulai masuk ke dunia hiburan. Ia mengikuti berbagai lomba menyanyi hingga akhirnya mendapat kesempatan rekaman.
Melejit Sebagai Penyanyi Cilik
Nama Tina Toon benar-benar melambung pada awal 2000-an. Saat itu, ia merilis album anak-anak dengan lagu andalan “Bolo-Bolo”. Lagu ini langsung menjadi hits nasional.
http://www.mivadiva.com
Beberapa faktor yang membuat Tina begitu populer antara lain:
- Ciri khas goyangan leher.
Hampir semua orang yang menonton Tina bernyanyi pasti ingat gerakan lehernya yang khas. Gerakan ini menjadi identitas panggung yang melekat kuat. - Suara unik.
Meski masih anak-anak, suara Tina terdengar berbeda dari penyanyi cilik lain, cenderung serak namun kuat. - Lagu yang mudah diingat.
“Bolo-Bolo” menggunakan lirik sederhana dengan irama ceria. Cocok untuk anak-anak dan gampang dinyanyikan bersama. - Penampilan ikonik.
Rambut bob, wajah bulat, serta tubuh gemuk menjadikan Tina mudah dikenali. Justru penampilan itu membuatnya tampil beda di antara artis cilik lainnya.
Album Tina laris manis, bahkan penjualannya mencapai ratusan ribu kopi — angka fantastis untuk album anak-anak. Ia pun menjadi bintang tamu di banyak acara televisi, diundang manggung ke berbagai daerah, hingga tampil di program musik besar.
Di era tersebut, Tina bisa dibilang sejajar dengan Sherina Munaf, Tasya Kamila, dan Joshua Suherman sebagai ikon penyanyi cilik.
Tantangan dan Transformasi Remaja
Popularitas sebagai penyanyi cilik menjadi pedang bermata dua. Saat menginjak usia remaja, Tina menghadapi masalah yang dialami banyak artis cilik: citra masa kecil terlalu kuat, sehingga publik kesulitan menerima mereka dengan imej baru.
Tina sempat dianggap “hanya” penyanyi cilik, padahal ia ingin tetap berkarya di dunia musik dengan lebih dewasa.
Selain itu, penampilannya juga sering dijadikan bahan olok-olok. Tubuh gemuk Tina kecil menjadi bagian dari imejnya, tetapi juga membuatnya mendapat komentar negatif.
Perubahan Penampilan
Memasuki masa remaja, Tina memutuskan untuk melakukan perubahan gaya hidup. Ia menjalani pola makan sehat, olahraga teratur, hingga berhasil menurunkan berat badan secara signifikan. Hasilnya mengejutkan publik: Tina Toon tampil dengan tubuh langsing, wajah lebih tirus, dan gaya modis.
Transformasi ini membuat banyak orang pangling. Media ramai membicarakan “Tina Toon yang baru”. Meski ada yang meragukan perubahan tersebut (bahkan menuduh operasi plastik), Tina menegaskan bahwa hasil tersebut murni karena pola hidup sehat.
Perubahan Karier Musik
Selain penampilan, Tina juga mencoba merubah jalur musiknya. Ia merilis lagu-lagu bernuansa pop dan dance untuk menunjukkan kedewasaan musikal. Beberapa karyanya antara lain:
- Cinta Buta
- Ku Wanita
- Bebas
Namun, harus diakui, pencapaiannya di musik remaja/dewasa tidak sefenomenal masa kecilnya. Hal ini lumrah, mengingat publik masih terlanjur mengidentikkannya dengan “Bolo-Bolo”.
Meski begitu, Tina tidak menyerah. Ia tetap berusaha membangun karier di dunia hiburan, termasuk bermain di beberapa film dan sinetron.
Perjalanan ke Dunia Politik
Langkah terbesar Tina dalam hidupnya justru bukan di dunia hiburan, melainkan politik.
Bergabung dengan PDI Perjuangan
Tina memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Keputusannya sempat mengejutkan publik, mengingat ia lebih dikenal sebagai artis cilik. Namun Tina menjelaskan bahwa ia memiliki motivasi untuk berkontribusi bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Terpilih Jadi Anggota DPRD DKI Jakarta
Pada Pemilu 2019, Tina maju sebagai calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari daerah pemilihan Jakarta Utara. Berbekal popularitas dan kerja nyata di lapangan, ia berhasil terpilih.
Tina resmi dilantik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019–2024. Di usia yang relatif muda (26 tahun), ia menjadi salah satu politisi muda yang menonjol.
Fokus Isu dan Kiprah
Di DPRD, Tina tidak hanya menjadi “artis nyasar politik”, melainkan berusaha serius bekerja. Ia terlibat dalam pembahasan berbagai isu, terutama terkait:
- Pendidikan → memperjuangkan akses pendidikan yang merata.
- Kesehatan → mendukung program pelayanan kesehatan masyarakat.
- Kesejahteraan masyarakat → khususnya di wilayah Jakarta Utara yang menjadi basis konstituennya.
Ia juga dikenal aktif menyuarakan isu generasi muda, digitalisasi, dan penggunaan media sosial untuk edukasi.
Tina Toon dan Media Sosial
Sebagai generasi muda, Tina Toon paham pentingnya media sosial. Ia memanfaatkan Instagram, YouTube, dan platform lain untuk berbagi aktivitas, termasuk kerja politiknya.
Di akun pribadinya, Tina kerap membagikan kegiatan DPRD, pandangan tentang isu publik, serta tips hidup sehat. Hal ini membuatnya dekat dengan anak muda, sekaligus memberi citra politisi yang modern dan transparan.
Kehidupan Pribadi
Meski publik figur, Tina cukup menjaga privasi soal urusan pribadi. Namun, beberapa hal yang diketahui:
- Ia sangat dekat dengan keluarga, terutama orang tuanya yang sejak kecil mendukung kariernya.
- Ia konsisten menjalani pola hidup sehat untuk menjaga berat badan stabil.
- Hingga kini, Tina lebih fokus pada karier dan pengabdian di politik ketimbang urusan asmara.
Prestasi dan Penghargaan
Dalam karier panjangnya, Tina Toon mencatat sejumlah pencapaian:
- Sebagai Penyanyi Cilik
- Album Bolo-Bolo terjual ratusan ribu kopi.
- Lagu-lagu anaknya masih dikenang hingga kini.
- Sebagai Figur Publik
- Dianggap sukses melakukan transformasi penampilan dan karier.
- Menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam menjaga kesehatan.
- Sebagai Politisi
- Terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta 2019–2024.
- Terlibat aktif dalam berbagai program masyarakat.
Analisis: Dari Artis ke Politisi
Transformasi Tina Toon dari artis ke politisi patut diapresiasi. Ada beberapa hal yang bisa dipelajari:
- Popularitas bukan segalanya.
Banyak artis yang gagal bertahan setelah masa kecilnya berlalu. Tina justru mampu memanfaatkan popularitas untuk membangun jalan baru. - Adaptasi penting.
Ia berani berubah — dari tubuh, gaya hidup, hingga karier. Adaptasi ini membantunya tetap relevan. - Keseriusan membedakan.
Tina menunjukkan keseriusan di politik, tidak hanya numpang popularitas. Ia aktif bekerja dan bersuara di legislatif.
